Secawan Angan
13.47 | Author: Soliloquy
indah warna pelangi
membulat penuh warna
di ujung cakrawala senja
meneduhkan

sepasang muda dimadu asmara
sekecut rasa berubah madu
dalam kebingaran suasana
memadu hati dalam mahkota cinta

temaram malam bergelimang bintang
suara cicak berdendang syahdu
kalong saling menari mengikuti irama
semua indah
tanpa terkecuali

seindah itukah buainya
ketika putik semakin berkembang
sang kumbang menebar pesona
mawar merahpun bermekaran

suatu saat pasti akan ada
bukan karna nafsu membara
merasakan indahnya cinta
putih dan tulus
mempersatukan dua hati
seperti adam dan hawa
bersama selamanya

tak terbayangkan
kebersamaan dalam kasih
bersanding penuh kehangatan
bukan hayalan semata
rasakan
nikmatilah
jangan lepaskan tuk menghilang
karna bukan hayalan
Bayang Pilu
02.27 | Author: Soliloquy
pilu sembab membiru
menahan kehausan rindu
seakan menyiksa
diri yang lelah menunggu

terlalu jauh impian itu
lebih terasa sebagai angan
sehelai kapas kelabu
melayang
terhempas angin kekecewaan

bayang yang terus mengambang
muncul
mengembang
hilang
kemudian datang mebawa keresahan

akankah embun pagi menyegarkan?
akankah kicau burung memberi hiburan?
akankah tarian cemara menyenangkan?
menjadi penawar racun kerinduan
semoga ...
Hembus Sang Waktu
02.24 | Author: Soliloquy
Perjalanan ...
Begitu riang bersama waktu
Searah sejalan
Seakan bergandeng tangan
Erat tak berkarat

Perubahan menemani keduanya
Segalanya berubah
Karna keduanya ada
Sekecil apapun
Berbentuk apapun
Dengan sebabmusabab yang mengiringnya

Waktu berjalan
Perubahan datang
Dia datang dengan gerak
Waktu adalah angin
Mengubah suasana
Imajinasi ataupun materi
Dan pasti
Mencipta perubahan

Jauhnya perjajalanan;
Ayunan kaki
Desiran nafas yang berhembus
Hegemoni kehidupan
Bersama macammacam rasa
Mengiringi perubahan

Waktu tak berubah
Tak pernah menunggu
Dinamis tanpa kompromi
Tak mau ditunggu
Berjalan mantap langkah tegap
Mengubah dan tak berubah

Berubah atau terubah
Terserah jalan pilihmu
Bukanlah waktu yang kejam,
Diammu malapetakamu.
Nyanyian Angin
00.02 | Author: Soliloquy
suara itu lembut terdengar.
nyaring di daun telinga.
lirih bak hembusan angin pagi.
seindah tarian dedaunan;
mengeluarkan gertakgertak suara indah.
belum pernah kudengar sebelumnya.
tertambat jauh dalam.
lembut.
dan aku mendengarnya.

gemeritik hujan senja.
membentuk tatanan tangga nada.
tetes embun pagi dedaunan.
mencipta indah suara.
benarbenar indah.
meski hanya dalam bayang.
aku jauh di padang nan gersang.
dan lembut suara itu.
menyejukkan kegersangan.

mungkinkah hanya untukku?
harapku tidak;
lembut suara tak kunikmati sendiri.
berikan pada semua.
agar alam tak kelam.
padang melepas gersang.
semua merasakan kelembutan suara.
tak hanya untukku.