Misteri
14.37 | Author: Soliloquy
Saat kucoba yakini pilihan ini
Aku justru mulai ragu
Tepatkah ini?
Ini hanya tikungan sesaat
Atau memang inilah arah hidupku
Bantu aku memastikanya
Bantu aku yakiniya
Karna aku buta melihat masa depan
Jika kau mau;
Aku telah punya tiga kucian
Untuk kutawarkan


*** Maafkan aku sobat
12 Oktober
17.41 | Author: Soliloquy
Hari ini, entah hari keberapa dalam hidupku
Hari ini, umurku bertambah lagi
Hari ini, usiaku berkurang kembali
Dan setelah hari ini, entah berapa hari lagi kan kuhirup udara

19 tahun sudah Aku menikmati waktu
19 tahun sudah kujalani hidupku
Sedikit banyak kumerasakan kehidupan
Nyanyian hidupku membawa kegembiraan
Tangisan hidupku tak jarang karena kepedihan
Kegelisahan hidupku kadang disebabkan kehidupan

Kehidupan....oh kehidupan
Engkau nyata
Engkau tak sekedar ilusi
Engkau tak hanya misteri
Engkau pembawa kejutan
Dan engkaulah penunjuk kehidupan

12 oktober 1989
Dunia menambah populasinya
12 oktober 1989
Pertama kali aku ada
Pertama kali kuhirup udara
Untuk merasakan dunia
Merasakan kehidupan

Kini di tanggal dan bulan yang sama
Usiaku pun bertambah dewasa
Kuharap demikian pula adanya
Aku berharap semua tak seperti dulu kala
Seperti hari, minggu, bulan dan tahun yang telah berlalu
Sisa hidupku lebih barakah
Sisa umurku lebih manfaat
Sisa usiaku lebih baik

12 oktober 1989
12 oktober 2008
Tak sekedar berbeda angka
Harus berbeda
Harus lebih bermakna


*Catatan tahun ke-19
Hati
03.08 | Author: Soliloquy
hatiku dalam sakaratul maut
tak lagi suci;
saat aku masih bayi
ketika aku hanya minum asi
hingga hatikupun belum terkotori

pagi ini
hatiku dijamah kotoran
diperkosa kedengkian
tak suci lagi hatiku
atau mungkin telah mati

jiwaku semakin resah
bergelut dengan hati
iri dengki semakin memprovokasi
meracuni otak kiri

mengapa pagi tak lagi baik menyapaku
menyuguhiku dengan seonggok dosa
dan menambah keras hati

mungkin karena aku sudah tak minum asi
minumanku dusta
makananku hanya dosa

aku tak mengerti soal hati
yang aku tahu;
ia sumber kebaikan
iapun biang kerusakan
tak lebih

entah kapan terobati
hingga hatiku tak mati
hatiku kembali suci
meskipun tak lagi seperti bayi



NB:ketika dijamah dengki
Rinduku Tebal
14.03 | Author: Soliloquy
rindu...
sejak kapan aku punya rindu
akupun binggung
sepoi angin menampar wajah
seolah mengingatkanku
aku jua masih punya rindu
dan kini rinduku telah menghujam
tak terbendung oleh sekat
tak terpancung oleh suasana
rinduku kian mencuat
rindu tiada terperi
kelebat bayang mereka kian menghantuiku
terbawa kedalam buaian mimpi
seakan hati tak mau pergi
menjauh sedikitpun
apadayaku...
mereka tak disisiku
berada nan jauh disana
terbentang luas samudra
sekian detik tawa yang ku dengar telah menetesi lumbung rinduku
mengobati sedih hatiku
aku hanya berdoa
kita akan kembali bersua
berbagi rasa
dalam suka dan duka

NB:teruntuk keluarga tercinta